Kabupaten Bandung – Sampah berbahan styrofoam menumpuk di aliran Sungai Cikahiyangan, Kopo Sayati, Kabupaten Bandung, Jumat (10/1/2025). Kondisi ini tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga mengganggu aktivitas warga dan pedagang sekitar.
Pantauan di lokasi menunjukkan sampah yang menyumbat aliran sungai terdiri dari styrofoam, plastik, hingga kasur bekas. Tumpukan ini memunculkan bau tak sedap dan memperburuk pemandangan.

Apid (52), seorang pedagang odading sekaligus warga setempat, mengungkapkan sampah ini sudah menumpuk selama tiga minggu. Menurutnya, sampah tersebut sebagian besar berasal dari Kota Bandung.

“Sampah ini ada lah tiga minggu yang lalu. Gak diangkut, terus menerus numpuk ketambahin terus kiriman dari kota (Bandung),” ujar Apid, saat ditemui detikJabar, Jumat (10/1/2025).

Apid menjelaskan keberadaan sampah ini tidak hanya mengganggu aktivitas warga, tetapi juga memengaruhi penjualannya.

“Iya jadi keganggu aja jualan juga, ada bau, lalat juga. Terutama pada waktu siang hari baunya lumayan,” katanya

Selain itu, ia menyebut proses pengangkutan sampah kerap tidak langsung dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sampah tersebut malah ditumpuk sementara di pinggir jalan, tepat di dekat tempatnya berjualan.

“Kalau lagi diangkut itu gak langsung dibawa, malah disimpen di pinggir jalan. Iya disimpennya ditempat saya jualan ini aja. Terpaksa saya gak jualan sampai lima hari. Da gimana lagi sampahnya ngehalangin,” jelasnya.

Apid berharap pihak terkait dapat mengatasi masalah ini dengan pengangkutan sampah yang lebih rutin. “Harapan saya sampah ini bisa diangkut secara berkala, supaya tidak lagi mengganggu warga dan pembeli,” pungkasnya.

Share.
Leave A Reply

Exit mobile version