Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan pertumbuhan ekonomi 8% bisa dicapai pada 2028. Target dari Presiden Prabowo Subianto itu diyakini bisa dicapai secara bertahap mulai dari level 5% tahun ini.
“Kita prediksi abis 5 (persen), naik 6 (persen), 7 (persen), 8 (persen). Jadi 2028-2029 target (tercapai 8%),” kata Airlangga dalam acara CNN Indonesia Business Summit, Jumat (20/12/2024).

Airlangga tak ingin pertumbuhan ekonomi 8% tidak berkelanjutan seperti era Presiden Soeharto. Saat itu pada tahun 1995 pertumbuhan ekonomi sempat mencapai 8%, namun pada 1997-1998 ekonomi Indonesia diterpa krisis sehingga harus mengalami kemunduran.

“Tentu kita ingin 8% yang sustainable karena pada saat Pak Soeharto di tahun 1995-1996 dia naik 8%, kemudian ada crash di 1997. Kita tidak ingin crash,” tuturnya.

Airlangga mengatakan kunci pertumbuhan ekonomi di era Prabowo dengan Soeharto sebenarnya sama yakni konsumsi, investasi dan ekspor. Hanya yang membedakan adalah Incremental Capital Output Ratio (ICOR).

ICOR adalah parameter yang menggambarkan besaran tambahan modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit output. Dengan kata lain semakin tinggi skor ICOR, artinya investasi semakin tak efisien.

Pertumbuhan ekonomi 8% di era Soeharto, kata Airlangga, bisa tercapai karena ICOR berada di level 4. Sedangkan saat ini ICOR berada di level 6 dengan investasi 32% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

“Kalau ICOR-nya kembali kita bisa tekan ke 4, maka 32% divided by 4 exactly 8%,” katanya.

Share.
Leave A Reply

Exit mobile version