Bandung – Sejak Bulan Maret 2024, Yoka Brahma Putra mendirikan bisnis kain kafan. Sebelum terjun berjualan online secara live di media sosial (Medsos) TikTok, Yoka menjual kain kafan dengan cara offline.
Yoka menyebut di samping berjualan kain kafan, dalam live dia juga memberikan edukasi kepada penontonnya akan pentingnya menyiapkan kain kafan semasa kita masih hidup. Alasan berjualan kain kafan juga menurut Yoka berasal dari keresahan dirinya.

“Semua berasal dari keresahan bahwasanya di antara kita tidak mempersiapkan hal yang seharusnya kita siapkan. Jadi memang anjurannya itu adalah kain kafan ini dari harta si mayit dan itu banyak yang terlupakan dan dalam agama Islam sendiri, Allah memberikan pahala yang besar dalam mengurusi dan mengkafani, Kamis (7/11/2024) malam.

“Lalu banyak kejadian, karena kejadian (orang meninggal) di malam hari, toko-toko sudah tutup, itulah akhirnya tercipta produk Kafani untuk dipersiapkan sebelum kita meninggal,” tambahnya.

Ada tiga paket kain kafan dijual Yoka, dari mulai Paket C Rp300 ribu, Paket B Rp400 ribu dan Paket A Rp700 ribu. Pembeda dari setiap paketnya yakni dari kelengkapannya.

“Bedanya di kelengkapan, biasanya paket C itu untuk kebutuhan masjid, paket B untuk individu lengkap dan paket A lebih lengkap lagi karena ada valuenya, ketika mereka dapat barangnya itu enggak harus nanti dipakai manfaatnya karena di dalamnya ada buku wasiat yang bisa mereka manfaatkan dan juga ada buku tata cara mengurus jenazah, salat jenazah dan salat yang dianjurkan nabi,” ungkapnya.

Disinggung apakah kain disimpan dalam waktu lama tidak akan rusak, Yoka memastikan akan aman asalkan disimpan di tempat yang tepat. “Kain sendiri sifatnya lama, pada umumnya kain selagi tidak ditempatkan di tempat yang basah atau lembab,” ujarnya.

Yoka berharap dengan berjualan kain kafan secara live harapan paling mendasar khususnya umat muslim lebih membuka mata jika kain kafan ini kebutuhan kita semua.

“Harapannya adalah mereka menyadari dan juga sadar bahwa ada pahala besar dalam pengurusan jenazah, mengkafani, karena selama ini mereka anggap harus ustaz yang mengurusnya ternyata tidak dan Insyaallah Kafani hadir,” jelasnya.

Tak hanya melakukan edukasi di siaran livenya, Yoka menyebut dia juga kerap melakukan sosialisasi terkait mengkafani jenazah.

“Kita biasa kerjasama dengan relawan pelatihan pengurusan jenazah, ini masih sangat jarang dan Kafani biasanya mensupport di acara tersebut, sebagai umat muslim, terutama di Bandung yang baru bisa kita jangkau mereka memahami bagaimana pengurusan jenazah sesuai dengan sunahnya seperti apa,” tuturnya.

Selain mengkafani jenazah, Yoka juga kerap melakukan edukasi terkait pengurusan jenazah lainnya.

“Edukasi lain biasanya meliputi bagaimana tata cara memandikan, mengkafani, mensalatkan. Awal banget kita pengenalan dulu ini lho kain kafan dan mengapa kita harus menyiapkan,” pungkasnya.

Dikutip dari ( Detik.com )

Share.
Leave A Reply

Exit mobile version