Bandung – Momen bersejarah peristiwa Konferensi Asia Afrika di Kota Bandung pada tahun 1955 terawat rapi dalam bentuk rekaman visual, audio, hingga audiovisual dan dipajang dengan baik di area dalam Museum Konferensi Asia Afrika, Kota Bandung.
Bertempat pada bangunan Gedung Merdeka yang terletak di Jl. Asia Afrika No.65 Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung. Museum Asia Afrika pertama kali beroperasi dan diresmikan pada tanggal 24 April 1980. Peresmian tersebut sebagai bagian dari momen peringatan 25 tahun Konferensi Asia Afrika.

Terdapat banyak barang terkait Konferensi Asia Afrika yang dipamerkan dalam museum ini. barang-barang seperti kursi dan meja kecil tempat para petinggi bangsa berdiskusi kala itu, mesin tik yang sempat digunakan untuk mencetak tulisan, kamera yang digunakan untuk mengabadikan momen bersejarah tersebut, hingga piringan hitam atau vinyl yang berisikan rekaman pidato Presiden Sukarno pada pembukaan Konferensi Jurnalis Asia Afrika Pertama.

Selain barang-barang tersebut, museum ini pun menyajikan tulisan-tulisan serta video dokumenter yang menceritakan peristiwa-peristiwa yang terjadi selama berlangsungnya Konferensi Asia Afrika. Terdapat pula ruang aula utama, ruang khusus audiovisual dan ruang perpustakan yang terdapat dalam museum guna mengarsipkan catatan-catatan sejarah yang ada.

Sempat dilakukan pemugaran secara menyeluruh pada tahun 2022 silam dan rutin mendapatkan perawatan pemeliharaan setiap tahunnya, kini kondisi Museum Konferensi Asia Afrika semakin terasa nyaman untuk dikunjungi oleh wisatawan.

“Kondisinya sudah cukup nyaman, dimana ada reservasi juga yang bikin mudah agar lebih teratur dan jadi tidak terlalu ramai tempatnya. Terus ruangannya juga udah ber-AC jadi adem, enak apalagi buat anak muda yang biasanya suka ngadem gitu. Jadi sambil ngadem juga lah istilahnya sambil dapet wawasan juga,” Ujar Azam (18), salah seorang pengunjung museum.

Azam yang berasal dari luar Kota Bandung berkunjung bersama kawan-kawan satu sekolahnya dalam rangka mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru di sekolahnya. Ia merasa bahwa dengan datangnya mereka ke museum ini turut membantu untuk menambah wawasan mereka terkait pengetahuan peristiwa Konferensi Asia Afrika.

“Kita juga banyak mendapatkan informasi dari museum ini. museum ini sangat bagus untuk generasi muda. Dimana generasi muda akan mengetahui sejarah-sejarah tentang Indonesia yang pernah terjadi di pemerintah-pemerintahan sebelumnya. Jadi museum ini sangat bermanfaat,” terang Azam.

Museum Konferensi Asia Afrika sendiri, saat ini buka setiap hari Rabu hingga minggu, mulai dari pukul 09.00-12.00 WIB dan 13.00-15.00 WIB. Pengunjung hanya perlu melakukan registrasi pada laman khusus yang telah disediakan. Setiap kunjungan tersebut bersifat gratis tanpa dipungut biaya sedikitpun.

Share.
Leave A Reply

Exit mobile version