Breakingnewsbandung.com – BANDUNG | Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui Pusat Penelitian Mitigasi Bencana (PPMB) menggelar ITB Annual Symposium on Multi-hazard and Disaster Mitigation (IASMDM) 2024 pada 2-3 Desember 2024 di Multipurpose Hall, Gedung CRCS, ITB Kampus Ganesha. Acara ini menyediakan wadah bagi akademisi ITB untuk berbagi pengetahuan dan memperkuat kolaborasi lintas disiplin ilmu dalam menghadapi berbagai tantangan kebencanaan multi-bahaya di Indonesia.
PPMB ITB, terbentuk sejak tahun 2003 dan saat itu di bawah koordinasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), berfokus pada penelitian dan implementasi mitigasi bencana melalui berbagai program. Beberapa di antaranya meliputi pemetaan bahaya, penilaian risiko, pendidikan masyarakat, hingga pendekatan berbasis komunitas. IASMDM 2024 ini menjadi perhelatan pertama PPMB ITB, yang diharapkan dapat terus menjadi agenda tahunan dalam mendukung ketangguhan bencana di Indonesia.
Kepala PPMB ITB, Prof. Dr. Ir. Andri Dian Nugraha, menjelaskan bahwa IASMDM 2024 bertujuan memperkuat kolaborasi riset kebencanaan di ITB secara multidisiplin sekaligus menjembatani kesenjangan antara penelitian ilmiah dan kebijakan praktis.
“Kegiatan hari ini merupakan ITB Symposium on Multihazard and Disaster Mitigation (IASMDM) 2024 yang diselenggarakan oleh PPMB ITB, bekerja sama dengan Resilience Development Initiative (RDI), Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) dan Ikatan Ahli Bencana Indonesia (IABI) serta didukung oleh Direktorat Penerapan Ilmu dan Teknologi Multidisiplin. Simposium ini sebagai wahana untuk diseminasi, sharing knowledge antar disiplin ilmu terkait kebencanaan,” ujarnya.
Selama dua hari, simposium ini membahas berbagai tema, termasuk analisis bahaya seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor, dan banjir. Selain itu, topik mitigasi bencana struktural yang melibatkan desain infrastruktur tahan bencana serta mitigasi non-struktural berbasis komunitas juga menjadi fokus diskusi. Dengan melibatkan teknologi mutakhir seperti penginderaan jauh, analisis geospasial, dan kecerdasan buatan, IASMDM turut mengambil bagian dalam persiapan inovasi teknologi dalam peningkatan kesiapsiagaan bencana.
Simposium ini menampilkan presentasi dari para dosen dan mahasiswa ITB terkait studi kasus dan metode ilmiah untuk prediksi bahaya. Sebanyak 53 presentasi disampaikan, dengan 12 di antaranya berasal dari dosen dan sisanya dari mahasiswa S1, S2, serta S3. Topik-topik yang dipresentasikan sebagian besar telah dipublikasikan di jurnal internasional yang bereputasi dan sebagian lainnya sedang dalam proses publikasi untuk mendukung pengakuan global dalam penelitian kebencanaan.
Hari kedua berfokus pada implementasi praktis. Pendekatan berbasis komunitas, termasuk pendampingan masyarakat dalam menyusun rencana penanggulangan bencana. Salah satu contoh yang telah dilakukan adalah program PPMB di Kabupaten Nias. Tim peneliti membantu pemerintah daerah mengembangkan kebijakan pengurangan risiko bencana. Selain itu, PPMB turut dalam tim untuk penyusunan rencana penanggulangan bencana di Kota Bandung dan Jawa Barat.
Penanggung Jawab IASMDM 2024, sekaligus Sekretaris PPMB ITB, Dr. Ir. Zulfakriza, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut adalah bagian dari agenda memperingati 20 tahun gempa dan tsunami Aceh 2004, momen yang menjadi pengingat pentingnya penelitian dan mitigasi bencana.
“Kemudian kita ingin melihat selama 20 tahun terakhir bagaimana riset-riset yang dilakukan oleh ITB yang berhubungan dengan kebencanaan baik itu gempa, tsunami, banjir, dan lainnya serta bagaimana upaya mitigasinya. Momen itu yang coba kita angkat dan menjadi penting bagi Indonesia untuk melakukan upaya pengurangan risiko bencana. Tentu saja, harapan ke depannya agar semakin erat kolaborasi antara keilmuan yang terkait kebencanaan, lalu meningkatkan minat mahasiswa dan dosen untuk melakukan riset dan studi di bidang kebencanaan,” ujarnya.
Ke depannya, PPMB ITB berkomitmen untuk menyelenggarakan simposium ini secara rutin sebagai wadah kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan komunitas dan pemangku kebijakan. Diharapkan kegiatan IASMDM ini mampu membawa dampak positif bagi pembangunan berkelanjutan dan ketangguhan Indonesia terhadap ancaman bencana.
Sumber : itb.ac.id