Bandung – Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 4, Dedi Mulyadi masih punya beragam program yang bakal dibidik jika ia terpilih nanti. Kang Dedi Mulyadi, atau biasa disapa KDM, punya ambisi untuk mendidik generasi muda dengan lebih disiplin dengan cara militer.
Ia menargetkan dalam enam bulan kepemimpinan jika terpilih jadi Gubernur, ia akan memberantas geng motor. KDM mengatakan tak ingin generasi muda di Jabar hanya menyusahkan orang tua dan berbuat seenak maunya.
“Saya mau kasih waktu, 6 bulan saya memimpin nggak ada lagi geng motor. Ngerakeun (memalukan). Polisi harus patroli tiap hari. Dibensinan ku aing (saya kasih uang bensinnya). Begitu ketangkep, bawa ke barak Polda/Tentara, masukkin wamil, digundulan. Panggil orang tuanya, tanya sanggup nggak perbaiki anaknya? Kalau nggak ya kita didik. Nggak bisa kita itu hanya takut-takut dengan pelanggaran kita harus tegas,” ucap KDM.
Dalam berbagai kesempatan, ia juga mengutarakan pengalamannya sebagai Bupati Purwakarta ikut mengatur penilangan motor dan mendisiplinkan anak muda di sana. KDM juga menyinggung nasib generasi muda di Tanah Sunda, salah satunya perempuan dari Jabar yang harus pergi hingga ke luar pulau untuk mencari nafkah.
KDM menyoroti kasus mendiang Dini Sera Afrianti, perempuan asal Sukabumi yang tewas di tangan kekasihnya di Jawa Timur. Ia melihat kasus serupa menimpa perempuan asal Jabar lainnya, yang bekerja jauh dan tak selalu bernasib mujur.
“Di balik kita ngomong sebagai Provinsi religius, ngomong agama dalam setiap waktu, kita dihadapkan pada fakta yang harus dibenahi sama-sama. Ini tugas pemimpin harus tanggung jawab. Nanti saya akan bertanggung jawab,” janji KDM.
Ia bahkan berkomitmen akan kerja sama dengan Polda dan Kodam untuk membuat 10 SMK semi militer di Jabar. Setiap gedungnya, mampu menampung 1.000 putra-putri terbaik di Jabar.
“Saya mau bikin 10 SMK terbaik di Jabar, yang sudah ada dikembangin. Saya mau bikin satu SMK daya tampungnya itu 1.000 dan anak-anaknya harus mengikuti wajib militer. Nanti connect dengan industri, mereka punya otak-otak yang cerdas sama dengan orang China dan Korea, tapi badannya NKRI,” kata KDM.
“Saya juga mau kerja sama dengan ITB dan Unpad, anak-anak terbaik yang sekolah S2, S1, sesuai kejuruan yang akan dibutuhkan 10-20 tahun ke depan akan saya siapkan. Siangnya kuliah, malam di barak tentara. Kita butuh orang yang punya integritas, tidak terpapar ideologi kanan dan kiri,” sambung dia.
KDM memuji Presiden Prabowo Subianto yang telah menyiapkan yayasan SMK hingga kampus yang lekat dengan nilai-nilai pancasila. Menurutnya, dalam mendorong nilai tersebut perlu diterapkan pada para pemuda yang punya prestasi unggulan.
“Kita lupa ada jutaan rakyat tiap tahun lulus sekolah lalu masuk sekolah, tidak ada penataran P4, tidak dibentuk karakter bangsanya, padahal mereka akan kuasai IT, kedokteran, nuklir, dan lain-lain. Jadi kita harus siapkan itu untuk kepentingan masa depan Indonesia, 50 juta penyumbangnya itu dari Jawa Barat,” ucap KDM.
Ia pun berjanji bahwa anggaran Pemprov Jabar akan difokuskan untuk kepentingan publik. Menurutnya, APBD Rp 31 triliun yang saat ini tengah diusulkan ke Kemendagri untuk tahun 2025, sudah cukup untuk membangun Jabar.
“Gubernurnya nggak usah jalan-jalan ke luar negeri. Jajan dan sare di Jabar, saya tidak akan bikin kantor-kantor pemerintah dulu, saya akan fokuskan ke SD, SMP, SMA harus bagus. Malu gedung pemerintah keren ruangan bintang lima, tapi SD-nya rugrug, masuk sekolah harus gelantungan di jembatan. Era (malu),” tutur KDM
“Saya sudah pengalaman di Purwakarta APBD-nya kecil banget, terkecil kedua di Jabar, tapi sekolah gratis, tiap kelas ada kamar mandi, cuci tangan sebelum masuk kelas, kemudian pengobatan, orang kecelakaan kerja bisa ke Rumah Sakit yang dituju. Karena kita ditugaskan negara supaya rakyatnya tidak boleh susah. Saya ingin orang bicara Provinsi dengan pendidikan, jalan, dan SDM yang bagus itu dari Jabar,” harapnya.
KDM mengatakan sungguh-sungguh dengan ambisinya menciptakan SMK Jawa Barat istimewa yang menampung total 10.000 siswa. Harapannya, ia ingin Jabar juga memiliki sekolah bergengsi seperti di Jawa Tengah.
“Anak-anaknya akan mendapat program pendidikan militer jadi sama dengan SMK Taruna Nusantara gitu kan. Kalau di sana kan terbatas tuh daya tampungnya, tidak kita tidak bisa berharap hanya Taruna Nusantara. Tapi nanti akan ada SMK untuk anak-anak Jawa Barat. Bisa jadi mengembangkan sekolah yang ada, jadi SMK yang ada diperluas nanti ditambah mess untuk mereka,” ucap KDM.
Dikutip dari ( Detikjabar.com )