Bandung – Calon Wakil Gubernur Jabar, Ilham Akbar Habibie mampir ke Kedai Kopi Tiam 198, Cihapit pada Sabtu (9/11/2024) sore. Ditemani rintik hujan, ia menyeduh secangkir kopi hitam panas dan menyantap roti srikaya di sana. Ilham nampak menemui beberapa anak muda yang tengah nongkrong di kedai tersebut.
Banyak hal ia bicarakan, mulai dari mengembangkan potensi generasi muda di Jabar, sampai menceritakan bagaimana pengalamannya di Eropa. Puluhan tahun tinggal di Jerman, Ilham mengadopsi cara komunikasi di negara maju tersebut yang terbuka menerima pertanyaan dan tanggapan dari warga dan anak muda.
“Jawa Barat ini sudah boleh dikatakan kayak lumbung industri nasional, karena 55% dari industri ada di Jawa Barat, 5 universitas ternama ada di sini. Mau apalagi kan? Kalau kita mau menjadi negara maju, kemajuan itu hanya kita bisa capai kalau kita memperkuat industri,” ucap Ilham saat berbincang dengan salah satu mahasiswa Teknik Fisika ITB yang ditemuinya di Cihapit.
Ia menyempatkan diri untuk berkeliling dalam Pasar Cihapit, menyapa warga yang sedang kulineran sore di sana. Ia tampak sesekali menghampiri dan bertanya makanan apa yang disantap. Ilham juga sempat mencicipi yoghurt Lovita yang diracik oleh seorang Profesor dari Unpad.
“Saya lihat di sini banyak sekali UKM-UKM, toko-toko yang sangat masuk ke pasar kaum pemuda. Jadi, entah pengusahanya atau juga orang yang datang ke sini, menjadi customer-nya, nasabahnya itu banyak anak muda. Kelihatan daya inovasi dan daya ekonomi yang ada, konsep-konsep baru itu sangat kreatif. Bagus sekali, saya sudah 28 tahun tinggal di Bandung dan baru pertama kali ke sini,” cerita Ilham.
Makanan yang lezat, inovasi yang berkembang, membuat Ilham takjub. Ia melihat bahwa banyak potensi yang bisa dilakukan anak muda di Jabar.
Meski harus diakui, banyak kekurangan dan industri yang belum kuat, sehingga ada banyak celah kesempatan yang hilang untuk generasi muda. Sampai saat ini, lapangan pekerjaan masih jadi salah satu yang dikeluhkan oleh warga Jabar.
“Sebetulnya terletak di persiapannya, yang memang sangat terkait dengan pendidikan, juga pelatihan. Kedua, memang mau tidak mau, kita juga harus menyediakan lapangan pekerjaannya. Jadi itu kan tidak jatuh dari langit, mesti kita persiapkan dan dalam hal itu, harus menjadi upaya bersama,” tutur Ilham.
Dalam perbincangannya dengan anak muda yang tengah nongkrong di Cihapit, ia sempat menceritakan bahwa pendidikan terapan harus dikuatkan. Selain peran dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan kota, Ilham melihat perlunya memperjuangkan investasi untuk lebih banyak masuk ke Jabar.
“Investasi tidak harus di luar negeri, bisa juga di dalam negeri. Tapi yang jelas, saya lihat ke depan, khusus di Jawa Barat ini, kebanyakan lapangan pekerjaan itu di industri. Jadi, tren yang selama ini kita kenal sebagai industri, harus menjadi lebih besar,” ucap Ilham.
“Jadi dengan cara itu, kita bisa memperkuat negara, bangsa dan ekonomi kita, sekaligus menyediakan lapangan pekerjaan kepada siapapun, termasuk dan terutama anak muda,” sambungnya.
Soal perkembangan UMKM, Ilham melihat memang 90% darinya bisa efektif menyediakan lapangan pekerjaan. Pemerintah pun tentu harus berperan dan mendukung. Namun ada tiga hal yang harus diperhatikan, menurut Ilham.
“Pertama, pelatihan bagi pelaku bisnis UMKM, pendampingan, dan ketiga pemodalan. Tiga hal itu, diperlukan dan itu ada cara-cara yang berbeda-beda. Menurut saya, khusus mengenai pendampingan itu perlu ada kolaborasi lintas sektor ya, ada semacam KPBU jadi kerjasama pemerintah pelaku bisnis itu harus ada di pendampingan” kata Ilham.
“Jadi, itu perlu ada kerjasama dengan organisasi profesi atau juga organisasi bisnis. Karena mereka sebetulnya lebih banyak pengetahuan dan pengalaman mengenai bagaimana kita membantu masing-masing pengusaha untuk menjadi naik kelas,” tambahnya.
Dikutip dari ( Detikjabar.com )