Breakingnewsbandung.com – BANDUNG | Di Kabupaten dan Kota Bandung masih bakal diguyur hujan. Banjir di Banjaran pekan ini berpotensi terjadi lagi. Bahkan kemungkinan terjadi di daerah lain di Bandung.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Jawa Barat (BMKG) menganalisis Kabupaten dan Kota Bandung sepekan ke dapan bakal diguyur hujan sedang dan lebat.
BMKG menyampaikan prospek cuaca mingguan di wilayah Jabar untuk periode 7-13 November 2024.
Kepala Stasiun Geofisika Jabar, Teguh Rahayu menyampaikan bahwa dalam satu minggu ke depan diprakirakan ada beberapa faktor yang berpengaruh pada pembentukan awan konvektif.
Hal itu bakal memicu terjadinya hujan di sebagian wilayah Jabar, di antaranya suhu muka laut di sebagian perairan Indonesia masih relatif hangat.
“Berdasarkan prakiraan perkembangan dinamika atmosfer pada skala global, regional, dan lokal, serta model cuaca deterministik dan probabilistik, diprakirakan hujan dengan intensitas ringan sampai sedang masih berpotensi terjadi di sebagian wilayah Jabar,” katanya, Kamis (7/11/2024).
Potensi hujan sedang sampai lebat atau bahkan sangat lebat disertai kilat dan angin kencang ada di wilayah, seperti Cianjur, Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten dan Kota Sukabumi, Kabupaten dan kota Bekasi, Depok, Karawang, Purwakarta, Subang, Bandung Barat, Cimahi, Kabupaten dan Kota Bandung, Indramayu, Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Majalengka, Kabupaten Cirebon, dan Kuningan.
“Besok, kemungkinan terjadi kondisi yang sama di Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten dan Kota Sukabumi, Cianjur, Bandung Barat, Garut, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Pangandaran, Majalengka, Kuningan, Ciamis, dan Banjar,” ujarnya.
Rahayu meminta masyarakat waspada dan mengantisipasi dini terhadap potensi terjadinya cuaca ekstrem.
Kondisi ini salah satu ciri masa peralihan musim di mana pola hujan yang biasa terjadi pada sore sampai menjelang malam.
Lalu, karakteristik hujan periode peralihan cenderung tak merata dengan intensitas sedang sampai lebat dan disertai petir serta angin kencang dalam durasi singkat.
“Tetap tenang namun tetap waspada pada potensi bencana hidrometeorologi yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
“Kenali potensi bencana di lingkungan sekitar dan mulai pahami cara mengurangi resiko bencana, misal tak membuang sampah sembarangan, gotong royong menjaga kebersihan, dan menata lingkungan sekitar,” katanya.