Breakingnewsbandung.com — TikTok, sebagai platform media sosial berbasis video pendek, terus mencatat pertumbuhan pesat dalam jumlah penggunanya. Pada Juli 2024, Indonesia tercatat sebagai negara dengan jumlah pengguna TikTok terbanyak di dunia, diikuti oleh Amerika Serikat, Brasil, Meksiko, dan Vietnam. Menariknya, popularitas TikTok tidak hanya mencerminkan perubahan dalam pola konsumsi konten di kalangan remaja dan dewasa muda, tetapi juga berdampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk sosial, budaya, ekonomi, dan politik.
Jumlah Pengguna TikTok di 10 Negara Teratas
Berdasarkan data terbaru, berikut adalah jumlah pengguna TikTok di sepuluh negara dengan jumlah pengguna terbanyak per Juli 2024:
- Indonesia: 157,6 juta pengguna
- Amerika Serikat: 120,5 juta pengguna
- Brasil: 105,2 juta pengguna
- Meksiko: 77,54 juta pengguna
- Vietnam: 65,64 juta pengguna
- Rusia: 53,4 juta pengguna
- Turki: 43,5 juta pengguna
- Filipina: 38,7 juta pengguna
- Jerman: 35,8 juta pengguna
- Prancis: 30,2 juta pengguna
Data ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki jumlah pengguna TikTok terbesar di dunia, diikuti oleh Amerika Serikat, Brasil, Meksiko, dan Vietnam. Negara-negara lain juga menunjukkan minat yang besar terhadap platform ini, dengan Rusia dan Turki menjadi pemain besar di pasar TikTok.
Efek TikTok pada Anak-Anak (Usia 5-14 Tahun)
Penggunaan TikTok oleh anak-anak usia 5 hingga 14 tahun kian menjadi sorotan. Platform ini menawarkan konten yang sangat variatif, mulai dari video hiburan hingga informasi edukatif. Namun, ada beberapa kekhawatiran tentang dampak negatif yang dapat ditimbulkan, terutama terkait dengan overstimulasi dan adiksi digital. yaitu :
overstimulasi kondisi di mana seseorang menerima terlalu banyak rangsangan secara berlebihan, baik secara fisik, mental, atau emosional. Dalam konteks digital, overstimulasi terjadi ketika otak terus-menerus terpapar berbagai jenis informasi atau konten, seperti video, gambar, atau pesan yang cepat berubah. Hal ini bisa menyebabkan kelelahan mental, kesulitan berkonsentrasi, dan bahkan gangguan tidur. Pada anak-anak, overstimulasi bisa menghambat perkembangan kognitif dan emosional karena mereka sulit fokus pada satu aktivitas atau informasi dalam waktu lama.
Adiksi digital adalah ketergantungan berlebihan terhadap perangkat digital atau konten online, seperti media sosial, video game, atau platform berbasis internet lainnya. Adiksi digital menyebabkan seseorang merasa sulit untuk mengontrol penggunaan perangkat tersebut, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti pekerjaan, studi, atau interaksi sosial di dunia nyata. Dalam jangka panjang, adiksi digital dapat memengaruhi kesehatan mental, hubungan sosial, dan produktivitas.
Anak-anak yang menghabiskan waktu berlebihan di TikTok dapat mengalami gangguan konsentrasi, kesulitan berinteraksi secara langsung, dan terpapar konten yang tidak sesuai dengan usia mereka. TikTok juga memiliki fitur “algoritma personalisasi” yang bisa memicu kecanduan karena terus menyajikan konten yang dianggap menarik bagi setiap individu.
Dampak Resiko Akun-Akun TikTok
Akun-akun TikTok yang dikelola secara sembarangan, terutama bagi pengguna muda dan kurang teredukasi, berpotensi menimbulkan masalah seperti privasi dan keamanan data. Banyak akun-akun palsu atau bot yang digunakan untuk menipu, melakukan perundungan, atau bahkan penyebaran berita palsu. Selain itu, TikTok juga rentan digunakan untuk mempromosikan konten negatif, termasuk kekerasan, ujaran kebencian, hingga eksploitasi seksual.
Pengguna sering kali kurang sadar bahwa data pribadi mereka dapat dieksploitasi untuk kepentingan komersial atau bahkan menjadi sasaran serangan siber. Penggunaan yang tidak bijaksana bisa berdampak buruk pada kesehatan mental, reputasi, hingga aspek legal.
Dampak TikTok terhadap Politik Indonesia
TikTok tidak hanya berperan sebagai platform hiburan dan edukasi, tetapi juga menjadi alat politik yang kuat, termasuk di Indonesia. Selama Pemilu 2024, misalnya, platform ini digunakan oleh berbagai pihak untuk menyebarkan kampanye politik, memobilisasi massa, dan membentuk opini publik.
Namun, polarisasi politik yang sering kali terjadi di platform ini dapat memperuncing perpecahan sosial. Penyebaran informasi yang tidak benar (misinformasi) atau sengaja diselewengkan (disinformasi) sering kali lebih cepat viral di TikTok, karena karakteristik kontennya yang singkat dan mudah dikonsumsi. Hal ini bisa berdampak negatif terhadap integritas demokrasi dan kepercayaan publik terhadap sistem politik.
Dampak bagi Kehidupan Budaya Masyarakat Indonesia
TikTok juga memiliki dampak besar terhadap budaya masyarakat Indonesia. Banyak konten yang ditampilkan di platform ini sering kali mencerminkan budaya pop yang dapat menggeser nilai-nilai budaya lokal. Misalnya, tren tarian atau tantangan yang berasal dari luar negeri sering kali menjadi lebih populer daripada seni dan tradisi lokal.
Di satu sisi, TikTok dapat menjadi sarana untuk mempromosikan dan melestarikan budaya lokal melalui konten kreatif. Namun, di sisi lain, jika tidak diimbangi dengan kesadaran budaya, generasi muda dapat lebih mudah terpengaruh oleh budaya asing yang dapat mengikis identitas budaya mereka sendiri.
Relevansi dengan Kehidupan Sehari-Hari
Dalam kehidupan sehari-hari, TikTok menjadi sarana ekspresi bagi banyak orang, dari kalangan muda hingga profesional. Melalui TikTok, konten kreator bisa memperkenalkan bisnis, mempromosikan produk, hingga menyuarakan aspirasi sosial dan politik. Namun, seperti platform media sosial lainnya, penggunaannya memerlukan kebijaksanaan.
Penting bagi orang tua, pendidik, dan pemerintah untuk terus memantau dan mengedukasi masyarakat, terutama generasi muda, mengenai penggunaan platform ini secara sehat dan bertanggung jawab. Dengan demikian, TikTok bisa tetap menjadi alat yang bermanfaat tanpa membawa dampak negatif bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan.
TikTok, dengan popularitasnya yang terus meningkat, memberikan berbagai peluang dan tantangan. Sementara negara-negara seperti Indonesia, Amerika Serikat, dan Brasil memimpin dari segi jumlah pengguna, dampak platform ini mencakup banyak aspek kehidupan sehari-hari, termasuk budaya, pendidikan, ekonomi, dan politik. Edukasi dan kesadaran akan penggunaan yang bijaksana menjadi kunci untuk meminimalkan risiko negatif dan memaksimalkan manfaat TikTok di masa depan.
Sumber :
- Indonesia: Kalahkan Amerika dan Brasil, Indonesia Pengguna TikTok Terbesar Dunia – iNews https://serpong.inews.id/read/502193/kalahkan-amerika-dan-brasil-indonesia-pengguna-tiktok-terbesar-dunia
- Amerika: TikTok’s Role in Teen Life: An Exploration of its Benefits and Risks – Forbes https://www-forbes-com.translate.goog/sites/larsdaniel/2024/10/11/tiktok-designed-to-be-an-addiction-machine-targeting-children-says-ag-coleman/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=sc
- China: TikTok’s Rising Influence: Understanding its Impact on Youth and Society – Global Times https://www-globaltimes-cn.translate.goog/page/202303/1287752.shtml?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=sc
- Indonesia: The Political Landscape in Indonesia and the Role of TikTok – Tempo https://en-tempo-co.translate.goog/read/1889879/indonesias-erick-thohir-urges-tiktok-to-invest-more?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=sc
- Amerika: How TikTok is Changing Social Media and Politics – The New York Times https://www.nytimes.com/2019/03/10/style/what-is-tik-tok.html?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=sc